Pengertian Dan Doktrin Ajaran Aliran Murji'ah
Aliran Murji’ah
1. Pengertian Aliran Murji’ah
Kata Murji’ah bersumber dari Bahasa Arab arja’a, yarji’u, yang mempunyai arti menunda atau menangguhkan.
BACA JUGA : MATERI LENGKAP TENTANG MUSAWAH
Aliran ini disebut Murji'ah sebab pada dasarnya mereka menunda untuk menyelesaikan konflik politik yang terjadi antara Muawiyah bin Abi Sufyan, Ali bin Abi Thalib, dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat kelak.
Karena itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang dianggap kaϐir dian-tara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut.
Alasannya, keimanan merupakan keyakinan hati seseorang dan tidak berkaitan dengan perkataan ataupun perbuatan.
Selama seseorang masih memiliki keimanan di dalam hatinya, apa pun perbuatan atau perkataannya, maka ia tetap dapat disebut seorang mukmin, bukan kaϐir.
Aliran Murji’ah merujuk kepada golongan sahabat Nabi Muhammad SAW, Yaitu Sa’ad bin Abi Waqqas, Abdullah bin Umar, dan Imran bin Husin yang tidak menginginkan untuk melibatkan dirinya dalam konflik politik antara Utsman bin Affan (khalifah ke-3; w. 656) dan Ali bin Abi Thalib (khalifah ke-4; w. 661).
Menurut pendapat Syahristani bahwa orang pertama kali yang membawa paham Murji’ah adalah Gailan ad Dimasyqi.
BACA JUGA : MATERI TENTANG KHALIFAH
Tokoh aliran ini adalah Abu Hasan Ash-Shalihi, Yunus bin An-Namiri, Ubaid Al-Muk-taib, Ghailan Ad-Dimasyqi.
2. Doktrin Ajaran
Harun Nasution Mengutarakan, terdapat 4 ajaran pokok Murji’ah, yaitu:- Pertama, melakukan penundaan hukuman atas Ali, Mu’awiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asy’ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.
- Kedua, Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.
- Ketiga, Meletakkan (pentingnya) iman dari amal.
- Keempat, memberikan kesempatan terhadap umat muslim yang pernah berbiat dosa besar untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah SWT.
3. Sekte
Harun Nasutuion berpendapat bahwa aliran Murji’ah, terbagi menjadi 2, yakni :
- Golongan Moderat
- Golongan Ekstrim
A. Golongan Moderat Murji'ah mempunyai pendapat bahwa seseorang yang berbuat dosa besar bukan kafir dan tidak selamanya berada di neraka melainkan akan di hukum sesuai dengan besar kecilnya dosa yang ia lakukan.
B. Golongan Ekstrim Murji'ah, pengikut Jaham Ibnu Sofwan, menyatakan bahwa orang Islam yang yakin kepada Tuhan lalu menyatakan kekufurannya secara lisan atau ucapannya, tidaklah akan menjadi kafir, sebab iman dan kufur tempatnya dalam hati.
*Golongan ini didalam Murji’ah terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu :1). Al-Jahmiyah, kelompok Jahm bin Syafwan dan para pengikutnya, berpendapat bahwa orang yang percaya kepada Tuhan lalu menyatakan kekufuran secara lisan, tidak akan menjadi seorang kafir sebab iman dan kufur itu bertempat di dalam hati bukan pada bagian lain dalam tubuh manusia.
2). Shalihiyah, kelompok Abu Hasan Ash Shalihi, menyatakan bahwa iman Ialah mengetahui Tuhan, sedangkan kufur tidak ialah tahu Tuhan.
Sholat bukan merupakan ibadah kepada Allah, demikian pula zakat, puasa dan haji bukanlah ibadah, namun hanya sekedar menggambarkan kepatuhan.
3). Yumusiah dan Ubaidiyah, mengutarakan pernyataan bahwa seseorang yang berbuat maksiat atau perbuatan jahat tidak akan merusak iman seseorang.
BACA JUGA : PENGERTIAN ALIRAN MATURIDIYAH
Mati dalam iman, dosa-dosa dan perbuatan jahat yang dilakukan tidaklah merugikan orang yang tersebut. Dengan ini Muqatil bin Sulaiman menyatakan bahwa perbuatan yang jahat, baik banyak atau sedikit tidak merusak akan iman seseorang sebagai musyrik.
4). Hasaniyah, berpendapat jika seseorang mengatakan “saya tahu bahwa Tuhan melarang seseorang untuk makan babi, namun saya tidak tahu apakah babi yang diharamkan tersebut adalah kambing ini”, maka orang tersebut tetap menjadi mukmin, bukan seorang kafir.
Post a Comment for "Pengertian Dan Doktrin Ajaran Aliran Murji'ah"